Massa PP Protes Pernyataan Effendi Simbolon, Ini Pesan Anggota DPRD Jabar

Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS, Aep Nurdin. Foto/Istimewa

BANDUNGSATU.COM – Massa dari organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila (PP) menggelar aksi unjuk rasa damai di depan gedung DPRD Jawa Barat pada Jumat (16/9/2022) pagi.

Aksi mereka sebagai bentuk keprihatinan atas isu yang sedang jadi sorotan semua pihak. Yakni terkait pernyataan politisi PDI Perjuangan yang juga anggota DPR RI Komisi 1, Effendi Simbolon yang menyebutkan jika TNI sebagai gerombolan.

Perwakilan massa dari PP yang datang ke Gedung DPRD Jabar dengan seragam khas kebesarannya itu, diterima langsung oleh anggota DPRD Jawa Barat Komisi 3 dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aep Nurdin.

Massa aksi meminta DPRD Jabar bisa menyampaikan aspirasi mereka ke pemerintah pusat. Mereka merasa prihatin atas pernyataan yang tidak pantas diucapkan Effendi Simbolon yang merupakan politisi nasional senior dan telah lama duduk di parlemen.

Aep Nurdin yang menghadapi massa aksi dari PP ini mengaku, merasakan keprihatinan yang sama ketika mendengar pernyataan dari salah satu politisi nasional tersebut. Apalagi di tengah situasi ekonomi yang kurang baik imbas kenaikan BBM dan juga disaat bangsa ini masih berjuang melawan COVID-19.

“Kita semua juga prihatin dan menyesalkan hal tersebut. Ke depan berharap kepada para pejabat agar memberikan pernyataan yang kondusif dan menenangkan ke publik,” ucapnya di hadapan massa aksi.

Legislator dari daerah pemilihan Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini menilai, tidak ada satu elemen pun di negeri ini yangg tidak penting. Terlebih TNI dan Polri yang memiliki tugas sangat penting dalam menjaga ketertiban dan kedaulatan NKRI dari berbagai macam rongrongan yang hendak mengusik keutuhan bangsa.

“Kami akan sampaikan aspirasi dari teman-teman Pemuda Pancasila ini ke pimpinan DPRD Jabar untuk diteruskan ke pusat,” tandasnya.

Seperti diketahui pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan menuai polemik. Meskipun sudah menyampaikan permohonan maaf namun publik masih dibuat gerah dengan pernyataannya tersebut.

Pernyataannya itu bermula dari rapat Komisi I bersama Panglima TNI. Dia mempertanyakan ketidakhadiran KSAD Dudung dalam rapat tersebut. “Panglima TNI hadir, KSAD tidak ada. Ada apa dengan TNI? Kami banyak temuan, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan, lebih-lebih dari ormas, tidak ada kepatuhan,” ucapnya saat rapat. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.