Kampanye Dialogis, Kang Sabil Kunjungi Pelaku UMKM di Citatah Bandung Barat

Calon anggota DPR RI Partai Golkar nomor urut dua dari Dapil Jabar 2, M. Sabil Rachman atau yang akrab disapa Kang Sabil ketika berdiskusi dan menyerap aspirasi pelaku UMKM yang ada di kawasan Citatah, KBB. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT,BANDUNGSATU.COM – Calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI Partai Golkar nomor urut dua dari Dapil Jabar 2 yang mencakup Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), M. Sabil Rachman mengunjungi pelaku UMKM di kawasan Citatah KBB.

Pria yang akrab disapa Kang Sabil ini mendatangi para pelaku UMKM di kawasan tersebut untuk melakukan kampanye dialogis dan berdikusi untuk menyerap aspirasi dari kalangan pelaku usaha kecil. Ini dikarenakan dirinya menaruh perhatian khusus terhadap perkembangan UMKM.

Saat mengunjungi salah satu pelaku UMKM, Kang Sabil sangat tertarik dengan kentongan yang dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran yang tidak seperti biasanya. Mulai dari yang berbentuk kentongan pada umumnya hingga berbentuk petai pun ada.

“Bagus sekali, kreatif, jadi tidak hanya tentang fungsinya saja, kentongan ini juga memiliki nilai yang unik,” tutur Kang Sabil saat berbincang dengan penjual sambil melihat-lihat produk UMKM, Selasa 12 Desember 2023.

Dia pun melihat produk-produk kerajinan UMKM, seperti kerajinan tangan, kentongan, celengan, mainan, hingga kudapan. Kang Sabil tertarik kepada kudapan khas Sunda saat berkunjung ke salah satu jongko. Yakni kudapan jenis tape singkong atau peuyeum yang menjadi ciri khas Bandung.

“Ini singkong yang difermentasi, orang Sunda menyebutnya peuyeum, kalau di Sulawesi namanya poteng. Peuyeum ini enak kalau siang dimakan bareng eskrim, kalau peuyeum digoreng balut pake tepung jadi namanya cimplung, kalau di bakar dan makannya dicocol ke gula aren yang dicairkan, namanya colenak. Jadi memang banyak macamnya kudapan dari peuyeum ini,” tuturnya.

Dia menilai eksistensi peuyeum di zaman sekarang yang begitu banyak makanan kekinian tapi masih bisa bertahan, itu cukup luar biasa. Tentunya perlu ada bantuan ke para pelaku usaha untuk lebih berkembang lagi. Memanfaatkan teknologi sebagai media pemasaran, jadi tidak hanya menjajakan peuyeum di jongko.

“Saya yakin banyak anak-anak muda yang peduli dan mengerti bagaimana cara mengemas peuyeum untuk dapat lebih diketahui banyak orang dan masuk ke kalangan generasi sekarang, tanpa meninggalkan kekhasannya,” tandasnya

Kang Sabil menambahkan, para pelaku UMKM ini mesti ada perhatian khusus agar tetap eksis menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Apalagi di sepanjang Jalan Citatah, KBB, hingga Rajamandala yang menjadi perbatasan dengan Kabupaten Cianjur terdapat banyak jongko-jongko para pelaku UMKM.

“Pelaku UMKM tersebut mesti ada sentuhan khusus agar tetap eksis menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” tandasnya. (*)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.