Gilang GIA, Lulusan SMK Berpengalaman Kerja di Luar Negeri yang Menularkan Ilmunya Melalui Lembaga Pendidikan Berkualitas

Lulusan SMK di Kabupaten Bandung, Gilang Permata Putra yang sukses menjadi Chief Executive Officer, Lembaga Pendidikan GIA Hospitality Insitute Bandung. Foto/Istimewa

BANDUNG, BANDUNGSATU.COM – Gilang Permana Putra, Chief Executive Officer Gia Hospitality Institute mengatakan pengalaman menjadi guru terbaik untuk meraih kesuksesan. Setidaknya itu yang ia rasakan dan juga ia jalani sebelum memiliki lembaga pendidikan perhotelan.

Dengan berbekal pengalaman kerja dan mengikuti beragam pelatihan, akhirnya Gilang bisa bekerja sesuai dengan passion dan juga pelatihan yang sesuai.

Gilang sendiri awalnya tidak memiliki pengetahuan perhotelan karena ia berlatar belakang jurusan otomotif pada sebuah SMK di Ciparay, Kabupaten Bandung.

“Saya sendiri sebenarnya berlatar belakang pendidikan SMK, jurusan otomotif. Namun ternyata mencari kerja sesuai dengan latar belakang Pendidikan malah sulit. Malah sejumlah pabrik mengutip uang pelicin,” kata Gilang, Sabtu (02/03).

Ia pun mengawali karir sebagai sales vaccum cleaner. Baru Kemudian sempat ke mini mart dan Kemudian menambah keahlian dengan ikut Lembaga Pelatihan Kerja, jurusan perhotelan selama satu tahun.

“Saya dapat saran kalau mau kerja ke luar negeri ikut ke Lembaga Pelatihan kerja. Maka masuklah LPK itu tahun 2005 sampai saya berkesempatan PKL di Papandayan Hotel. Di sini malah saya PKL nya sampai Singapura,”jelas Gilang.

Ia pun Kemudian berpindah dari satu hotel ke hotel lainnya, mulai dari Novotel Bandung sampai Novotel Bali.

“Karir selanjutnya saya ikut pelatihan untuk kapal pesiar sampai bisa bekerja di food beverage service di kapal pesiar Holland American Line selama empat tahun,” jelas Gilang.

Setelah di kapal pesiar bahkan sempat banting setir ke pekerjaan bidang agriculture di Australia, sebelum ia bekerja di Ritz Calton Hotel sampai tahun 2019.

“Bidangnya jauh ya di Australia, di bidang agriculture. Tapi dari situ saya sebelum menikah bisa buka café. Bisa beli rumah juga,” kata Gilang.

Jenuh bekerja di hotel akhirnya bersama temannya, ia membuka usaha lain. Ia justru membuka lembaga Pendidikan. Ia bersama dengan temannya Pak Lamsihar, Kemudian membuka Lembaga Pendidikan di  Mekarwangi, Kota Bandung.

Hasil Lembaga Pendidikan yang ia bangun ternyata membuahkan hasil. Siswanya malah banyak diterima di perusahaan asing, Viking River Cruise. Malah ia sendiri masuk di Perusahaan itu. Hanya saja ternyata pandemi covid masuk Eropa sehingga ia tidak bisa berangkat ke Eropa tapi gaji tetap diberikan sesuai kontrak selama 5 bulan.

Hasil gaji dari Viking River Cruise, itu lah yang membuat ia membangun Perusahaan dengan nama PT GIA Internasional Adiwisata, yang semula di Padalarang.

“Saya lepas dari Lembaga Pendidikan dengan bendera kawan yang di Mekarwangi, saya bikin Gia Hospitality Institute dengan badan hukum PT tadi, namun sempat vakum dulu awal berdiri karena saya cari uang dulu ke Amerika. Lepas dari Amerika baru saya running LPK GIA di Jl.Sumbawa, No.30 Kota Bandung, Nomor telp. 0813- 2851-1207  ” kata Gilang.

Ia menuturkan melalui Gia Hospitality Institute ia bisa membagikan pengalamannya, bahwa lulusan SMK namun bisa melanglang buana, bahkan memiliki hubungan baik dengan Perusahaan akomodasi wisata di Eropa.

“Alhamdulillah jadi orangtua siswa bisa lebih semangat mendorong para siswa di LPK saya untuk bersungguh-sungguh agar bisa pula sukses kerja di hotel atau kapal pesiar,” kata Gilang.

Gilang juga mengatakan para pengajar merupakan para professional di bidangnya. Itu sebabnya dalam praktik kerja pun para siswanya siap dengan skill yang bisa diandalkan.

“Alhamdulillah siswa LPK GIA bisa menempatkan siswa PKL di hotel bintang empat dan bintang lima,” tukas Gilang.

Ia berkomitmen lembaga pendidikannya mengutamakan kualitas. Ia pun mengatakan biaya Pendidikan di lembaganya masih ekonomis dengan mematok biaya sembilan jutaan selama setahun. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.