BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Popularitas mantan Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan saat ini masih tinggi dikalangan masyarakat, terutama ‘emak- emak barbar’ dan generasi milineal dan gen-z.
Hal ini terlihat dari raihan suara dalam Pileg untuk Dapil Jabar 2, meliputi Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, sekitar 35 ribuan peraihan suara untuk di KBB dan untuk Deny Cagur sekitar 23 ribuan suara peraihanya. Namun Hengki harus terhempas di arena Pileg di Dapil Jabar 2, karena Deny Cagur lebih besar raihan suaranya di Kabupaten Bandung, dan tambahkan dengan peraihan suaranya KBB lebih unggul.
Meskipun gagal pada pemilihan legislatif, banyak masyarakat mendorong Hengki Kurniawan untuk turun di Pilkada KBB tahun 2024, yang akan dilaksanakan November mendatang.
Pada akun IG nya pun Hengki sudah mentasbihkan diri untuk turun di kancah Pilkada KBB yang mulai panas dengan bermunculan bakal calon bupati yang mulai terang-terangan di setiap grup WA lokal KBB, sehingga suasana jelang Pilkada mulai terasa meriah.
Bagi sebagian masyarakat KBB, Hengki pun sudah dikenal dan dan popularitasnya di sebagian anak muda dan generasi z cukup baik.
Dalam tabulasi peraihan suara pada Pileg, Hengki Kurniawan raihan suaranya cukup lumayan, sekitar 35 ribuan di 16 kecamatan. Ini membuktikan bahwa Hengki menjadi kader terbaik PDIP di KBB dan ini bisa jadi modal untuk mencalonkan diri.
Hengki Kurniawan dan Deny Cagur adalah kader PDIP yang bisa mendongkrak raihan suara untuk PDIP di KBB, karena kedua meraih suara terbanyak untuk PDIP di Pileg pada Pemilu 2024 yang baru saja usai.
Suka tidak suka, PDIP pun harus berterima kasih terhadap keberadaan kedua selebritis yang bisa meraih suara terbanyak untuk Dapil Jabar 2 dari PDIP ini.
Meski Deny Cagur sebagai peraih suara terbanyak di Dapil Jabar 2 akan melenggang ke Senayan untuk jadi anggota DPR RI, tidak berarti Hengki kalah popularitas. Sebagai selebriti dan mantan Bupati KBB ini popularitasnya di KBB masih tinggi. Apalagi Hengki dikenal sebagai sosok mantan pejabat yang dekat dengan masyarakat dan senang mendengar keluhan warga secara langsung.
Ini tentu menjadi bekal bagi Hengki, untuk bisa bersaing dengan para kandidat calon bupati yang akan berkompetisi pada November nanti. Setidaknya tipikal masyarakat sekarang sudah diketahui arah pilihannya ke mana. Yaitu, pada calon pemimpin yang banyak bukti kerjanya ketimbang calon pemimpin yang banyak beretorika.
Bursa calon Bupati KBB semakin seru, karena Deny Cagur pun mulai ada yang mengopinikan bahwa ia akan turun Pilkada KBB. Namun sebagian pendukung Deny Cagur tidak setuju, karena ia turun di Pileg dan meraih suara terbanyak untuk dapil Jabar 2 dari PDIP, adalah hasil perjuangan berat dan mengeluarkan moril serta material sangat besar untuk meraih suara di dua kabupaten itu.
Para pendukung Deny Cagur meminta ia menghitung untung ruginya bila turun di Pilkada KBB.
Sementara bagi Hengki popularitas dirinya pun saat ini masih tinggi dan modal untuk turun di gelanggang Pilkada KBB sedikit mulus, walaupun di pihak PDIP belum mengumumkan bakal calon bupatinya secara resmi.
Sementara itu, saat ini beberapa partai pun mulai melakukan survei untuk menjaring bakal calon bupatinya.
Hengki pun dalam beberapa partai masuk radar survei, karena partai-partai ini melihat bahwa salah satu kader PDIP ini, popularitasnya masih tinggi bila dibandingkan dengan para bakal calon yang bermunculan di beberapa grup WA yang beredar di KBB.
Dari informasi yang diterima oleh Bandungsatu.com, saat ini pun para partai pemenang Pemilu akan menjaring bakal calon bupati dari internal partai maupun luar partai namun meski nama Hengki mencuat kuat, PDIP sampai saat ini belum mengeluarkan rekom surat keputusan, untuk kader terbaiknya.
Masyarakat sekaligus petani milenial asal Lembang, Dodi Darmawan mengatakan bahwa PDIP sebaiknya merekomendasikan Hengki secepatnya, sesuai dengan harapan banyak masyarakat.
“Jangan telat sih kalau menurut saya, PDIP sebaiknya segera menetapkan Hengki sebagai calon Bupati KBB pada Pilkada mendatang. Masyarakat kan pada pileg juga sudah terbukti banyak yang memilih Hengki jadi tunggu apa lagi,” kata Dodi.
Meski senada dengan Dodi, warga Parongpong, Entin Kartini, menyatakan bahwa keberpihakan masyarakat pada Hengki bukan karena sosok artisnya, tapi Hengki memiliki pengalaman mengelola KBB. Ia pun yakin masih banyak programnya saat menjadi bupati yang tidak memakan waktu lama itu, yang masih belum terlaksanakan.
“Pas jadi bupati kan gantikan pa Umbara ya, jadi waktunya gak lama, dan yakin, pasti ada banyak programnya dulu yang belum sempat dijalankan. Masyarakat memihak pa Hengki bukan karena pernah jadi artis. Tapi kan punya pengalaman mengelola KBB waktu jadi Bupati,” kata Entin. (*)
