Dirumahkan, Mantan Personel Satpol PP KBB Gelar Aksi Simpatik di Kompleks Pemda

Mantan personel Satpol PP KBB yang tergabung dalam Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Nusantara (FK PPPN) ketika menggelar aksi simpatik kompleks perkantoran Pemkab Bandung Barat, Kamis (6/10/2022). Foto/BANDUNGSATU.COM

BANDUNGSATU.COM – Sebanyak 115 mantan personel Satpol PP Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Nusantara (FK PPPN) menggelar aksi simpatik di gerbang masuk kompleks perkantoran Pemkab Bandung Barat, Kamis (6/10/2022).

Aksi itu digelar sebagai bentuk protes atas dirumahkannya 115 personel Satpol PP berstatus tenaga kerja kontrak (TKK). Dalam aksi damai tersebut, dibagikan puluhan tangkai bunga kepada pengendara baik roda dua maupun empat di gerbang masuk Jalan Mekarsari.

Tidak hanya membawa bunga untuk dibagikan kepada pengendara, mereka juga membawa poster yang berisi berbagai tulisan seperti “Save Me”, “Kami Bangga Menjadi Satpol PP” dan masih banyak lainnya.

“Kami ingin mengetuk hati nurani pejabat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk memperhatikan nasib para personel TKK yang sekarang dirumahkan,” kata koordinator lapangan (Korlap) Aksi Simpatik, Yedi Suganda.

Ia masih berharap bisa mengabdi meski tiga bulan ke depan tidak menerima gaji. Karena disadarinya kondisi keuangan Pemkab Bandung Barat yang mengalami defisit sehingga hanya mampu membayar gaji TKK untuk sembilan bulan.

“Pertanyaannya kenapa TKK yang
ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain masih bisa bekerja. Sekarangkan 115 personel Satpol PP sudah diputus kontrak , tapi kami masih berharap pemerintah bisa ada jalan keluar terbaik,” harapnya.

Yadi merupakan anggota Satpol PP KBB generasi pertama. Bergabung dengan instansi penegak peraturan daerah ini sejak KBB berdiri atau tahun 2007.

“Saya pernah bertugas menjaga rumah dinas Pj. Bupati Tjatja Kuswara, Bupati Abubakar, dan Bupati Aa Umbara,” sebutnya.

Setelah kontraknya tidak diperpanjang, Yadi mengaku belum ada rencana kerja lain. Sementara ia menjadi tulang punggung keluarga, harus menghidupi istri dan 2 anaknya yang sekarang masih kuliah.

“Mau kerja apa? Jadi petani atau buruh bangunan enggak punya keahlian di bidang itu. Hanya harapan saya satu-satunya, ya tetap mengabdi menjadi Satpol PP,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Nusantara (FKBPPPN) KBB, Usep Komarudin mengatakan aksi simpatik yang dilakukannya sebagai ikhtiar bisa dipekerjakan lagi usai dirumahkan.

“Kami sudah mengabdi lama di Pemkab Bandung Barat. Kami ucapkan terima kasih sudah diizinkan mengabdi selama belasan tahun,” kata Usep seraya berharap dapat kembali mengabdi untuk Bandung Barat

Pihaknya juga berharap ada kepastian soal nasib mereka di tahun 2023 bisa kembali bekerja. Sayangnya hingga saat ini belum ada jaminan dari pimpinan soal kebijakan tersebut.

“Dengan nama kami terdata di BKN, mudah-mudahan bisa menjadi pintu untuk kembali mengabdi pada negara,” ujarnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.