Bupati Bandung Barat : Pers Harus Bisa Edukasi Masyarakat Terkait Penerapan Prokes

Bupati Umbara pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 Tingkat Kabupaten Bandung Barat di Ballroom lantai 4 Gedung B Kompleks Pemda KBB.
Bupati Umbara saat menghadiri HPN Bupati Umbara pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 Tingkat Kabupaten Bandung Barat di Ballroom lantai 4 Gedung B Kompleks Pemda KBB/Rizki Nurhakim

BANDUNGSATU.COM – Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menekankan agar insan pers senantiasa konsisten menjadi pelopor terhadap upaya pemerintah dalam rangka pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19.

“Sebagai pilar keempat pers dituntut mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penularan dan penyebaran Covid-19,” ujar Bupati Umbara pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 Tingkat Kabupaten Bandung Barat di Ballroom lantai 4 Gedung B Kompleks Pemda KBB.

Bupati tidak menutup mata, tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap pentingnya protokol kesehatan masih rendah.

“Sebagai contoh pas  bapak blusukan ke suatu daerah, selalu saja menemukan masyarakat yang tidak menggunakan masker, dan tidak mengindahkan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Bupati  yang juga pernah merasakan terpapar virus dari Wuhan China ini, memberikan saran akan pentingnya menjaga kesehatan dengan rajin berolahraga, istirahat secara teratur, dan berpuasa Senin dan Kamis guna terhindar dari wabah virus.

“Saya sebagai penyintas Covid-19 menyampaikan pengalaman bahwa terpapar itu sakit, berat badan saya saja sampai turun 11 kg, karena bagaimanapun ia menyerang mental kita”, tegasnya.

Hal senada juga diutarakan Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat Rismanto yang menyampaikan berbagai persoalan yang muncul akibat pandemi Covid-19.

Dimana sebagai salah satu orang yang telah menerima suntik vaksinasi Sinovac, ia meminta agar insan pers dapat memerangi isu hoaks yang mengiringi program vaksinasi yang dilakukan pemerintah.

“Tugas kita mengedukasi masyarakat akan pentingnya vaksinasi. Ssya mrmeinta pers harus mampu memerangi hoaks terkait vaksin”, ujar Rismanto

Rismanto menambahkan tantangan pers ke depan adalah mensterilisasikan isu hoaks yang berkembang di masyarakat tentang vaksin.

Menurutnya,  manakala publik meragukan tentang vaksin maka dengan menjunjung etika jurnalis bagaimana insan pers harus dapat menyajikan berita yang sehat tentang vaksin itu sendiri.

“Bagaimana kita bisa bangkit, kalau masalah kesehatan masih menjadi kendala, intinya pulihkan dulu masalah kesehatan baru kita berbicara pulihkan ekonom,” tukasnya.(*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.