211 Lulusan Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Unjani Diambil Sumpah dan Janji

Para lulusan Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani saat diambil sumpah dan janji sebagai Apoteker (apt), di convention hall Haris Hotel & Festival City Link Bandung, Kamis (16/3/2023). Foto/Dok.Unjani

BANDUNG,BANDUNGSATU.COM – Sebanyak 211 lulusan Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), diambil sumpah dan janji sebagai Apoteker (apt), di convention hall Haris Hotel & Festival City Link Bandung, Kamis (16/3/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut Ses BPH, Iman Subagdja, MS., mewakili Ketua BPH Unjani-Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP), Wakil Rektor III Unjani dr. Dewi Ratih Handayani, M.Kes., mewakili Rektor yang berhalangan hadir, Dekan Fakultas Farmasi Unjani, Dr. apt. Fahrauk Faramayuda, S.Si., M.Sc., beserta jajaran Wakil Dekan, para Kaprodi dan Sekprodi, para Guru Besar dan jajaran dosen.

Selain itu turut hadir Wakil Ketua Konsil Kefarmasian Indonesia Drs. apt. Heru Sunaryo, MKM, Wasekjen Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Dr. apt. Lusy Noviani, MM., Dinkes Jawa Barat, drg. Juanita Paticia Fatima, MKM., IAI Jawa Barat, apt. Furqon Imanudin, S.Si., para orang tua Apoteker baru, dan para undangan lainnya.

Pendidikan Profesi Apoteker merupakan pendidikan lanjut dari sarjana farmasi yang lamanya dua semester. Didalam proses pembelajaran mahasiswa dihadapkan pada teori dan praktik kerja profesi apoteker (PKPA), di berbagai tempat. Seperti Rumah Sakit Pemerintah maupun swasta, antara lain RSHS, RS Advent, RSGM Unjani. Berbagai Industri Farmasi antara lain, PT. Kimia Farma, LAPIAD, LAPIAU, Pedagang Besar Farmasi (PBF), Puskesmas dan Apotek.

Para lulusan Apoteker baru tersebut adalah yang telah mengikuti dan lulus dalam Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI), yang meliputi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) pada tanggal 28-30 Januari 2023 di kampus Unjani Cimahi, dan Computer Based Test (CBT) pada tanggal 4-5 Februari 2023 di UNPAD kampus Jatinangor Bandung.

Hasilnya predikat lulusan Dengan Pujian (cumelaude) 189 orang, Sangat Memuaskan 18 orang, Memuaskan 3 orang. Adapun IPK rata-rata 3,87, IPK tertinggi 4,00, IPK terendah 3,24. Adapun satu orang lulusan merupakan lulusan periode semester genap TA. 2021/2022 angkatan 32 lalu, pada pelaksanaan sumpah, yang bersangkutan sedang menjalankan ibadah umroh.

Heru Sunaryo dalam sambutannya menyebutkan, disrupsi besar-besaran kehidupan manusia secara global, karena adanya pandemi COVID-19, yang memaksa orangvharus menyesuaikan perubahan cara hidup. Pendemi tersebut telah menyadarkan seluruh pemangku kepentingan bidang kesehatan, yang mana termasuk didalamnya adalah Apoteker.

Kesehatan menjadi isu prioritas dan menekankan pentingnya ketahanan (resiliensi) sistem kesehatan, dan adanya permasahan sistemik yang harus diperbaiki. Antara lain peningkatan biaya kesehatan, peningkatan kualitas layanan primer sebagai akses ke layanan rujukan, ketergantungan impor pada alat kesehatan dan kefarmasian, dan kekurangan SDM yang berkualitas, dan lain sebagainya.

“Solusi dari permasahan tersebut adalah enam pilar transformasi kesehatan; yakni tranformasi layanan primer, tranformasi layanan rujukan, tranformasi ketahanan sistem kesehatan yang fokus pada sektor farmasi dan alat kesehatan, tranformasi pembiayaan kesehatan, transformasi SDM dan tranformasi teknologi kesehatan yang menuju pada digitalisasi,” tuturnya.

Sejalan dengan itu, IAI sebagai organisasi profesi, bagian dari pemangku kepentingan dalam meluluskan Apoteker yang kompeten, handal dan teruji melalui UKAI, merupakan hasil dari trasnformasi pendidikan Apoteker Indonesia yang mana secara terus menerus berupaya meningkatkan (update) terhadap kualitas dan variasi soal ujian, dan naiknya nilai batas lulus.

“Hal itu membuktikan adanya peningkatan kualitas kompetensi Apoteker yang lulus, sehingga yang dilantik hari ini adalah Apoteker yang benar-benar berkualitas dan sangat beruntung,” timpal Wasekjen Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Dr. apt. Lusy Noviani, MM.

Beliau juga menambahkan bahwa dengan telah disumpahnya sejawat Apoteker, dengan demikian dokumen yang dibutuhkan untuk pengurusan ijin praktik, yang meliputi ijazah, sertifikasi profesi, dari unjani, sertifikasi dari IAI, surat sumpah, dan menyusul surat tanda registrasi Apoteker elektronik (e-STRA) secara online, sudah lengkap dapat diperoleh.

Sementara itu sambutan Rektor Unjani Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D., yang dibacakan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni, dalam pidatonya mengungkapkan rasa bangga terhadap prestasi mahasiswa yang telah dicapai dalam Uji Kompetensi Apoteker Indonesia yang baru lalu.

Semoga keberhasilan tersebut dapat segera didharma baktikan kepada masyarakat luas. Dan jangan pernah putus untuk terus mengupdate ilmu pengetahuan yang sejalan dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pesan dan harap beliau.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Farmasi Unjani, Dr. apt. Fahrauk Faramayuda, S.Si., M.Sc., mengatakan pada UKAI semester Ganjil Tahun Akademik (TA) 2022/2023 ini, Fakultas Farmasi Unjani “terbanyak” dalam meluluskan. Di antara lulusan ada yang memperoleh nilai UKAI CBT 92,5 (diatas rata-rata Nasional) yakni Husnul Hatimah, asal Kambuno, Bulukumpa, Bulukumba, Sulawesi Selatan, dan 2 lulusan meraih IPK 4,00., yakni Nur Novia Dayanti, asal Link. Gambirejo, Warujayeng, Tanjung Anom, Nganjuk, Jawa Timur, serta Novianti Batti, asal Malango’ Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. (*)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.