Stok Beras 31 Ribu Ton, Bulog Sebut Sampai Lebaran Aman

Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Barat M. Attar Rizal membuka acara Gerakan Pangan Murah (GPM) di Gudang Bulog Cimahi, Senin (01/04). Foto/Istimewa

CIMAHI, BANDUNGSATU.COM – Bulog Jawa Barat akan segera mengeluarkan bantuan pangan tahap pertama yang masih tersisa sebanyak 500 ton. Selain itu Bulog Jabar pun memastikan ketersediaan beras hingga lebaran atau Idul Fitri 2024 masih cukup dengan stok sebanyak 31.000 ton.

“Insya Allah besok selesai. Kemudian, untuk kebutuhan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan pasar murah lainnya pun bakal kita penuhi sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Pemimpin Wilayah Bulog Jawa Barat M. Attar Rizal saat ditemui di Gudang Bulog Cimahi, Senin, (01/04)

Attar menuturkan, stok 31.000 ton beras itu masih cukup sampai 10 hari jelang Lebaran. Ia juga mengatakan Bulog pun masih ada top up sebesar 4.750 ton yang baru dibongkar di Patimban, Subang Minggu malam (31/03).

“Lalu, di belakang itu ada top up lagi kapal 17.500. Jadi, Alhamdulillah aman,” imbuhnya. Alhamdulillah, sampai hari ini Bulog sudah menyerap 1.900 ton beras yang merupakan produk lokal dari panenan se-Jabar,” ujarnya.

Attar menyebut, serapan panen itu sebagian dari Karawang, sebagian dari Indramayu dan sebagian dari Subang.

“Tapi, itu untuk kebutuhan komersial karena memang harganya masih di atas harga pokok penjualan HPP. Sudah mulai panen spot on the spot. Tapi harganya masih di atas HPP. Meski begitu, berdasarkan pengumuman secara nasional sudah ada penurunan harga beras walaupun tidak signifikan,” imbuhnya

 

Attar menambahkan bahwa pasca Lebaran pihaknya pun akan mengupayakan distribusi bantuan pangan kembali, agar harga tetap tidak merangkak naik.

Ia pun menilai program GPM dan sejumlah program lain yang digelar pemerintah, berimbas pada stabilitas harga dan tingkat inflasi

“Artinya, bantuan pangan digelontorkan untuk 4,4 juta KPM. Kemudian, SPHP setiap hari kami menggelontorkan sekitar 1.000 ton untuk seluruh Jawa Barat sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan pokok. Tidak hanya beras, kami ada minyak, gula. Silahkan dibeli,” paparnya.

“Kita melihat sendiri on the spot kami melakukan SPHP melalui GPM langsung kepada masyarakat,” sambungnya.

Attar pun menjelaskan bahwa pembelian beras SPHP pada GPM ini maksimal 2 sak beras dengan harga beras Rp 10.600 per kilogram. Sementara itu, untuk serapan gabah di Bulog sudah mencapai 1.900 ton dari bulan Maret.

“Itu setara beras dan harganya masih di atas Rp 6.800, ada Rp 6.900 hingga ada yang Rp 7.100. Kondisi itu masih terjadi sampai sekarang karena belum panen raya,” tegas Attar. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.