Anggota DPR RI Minta Pemerintah Siapkan PTM Secara Matang agar Tak Jadi Bumerang

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rian Firmansyah. Foto/Istimewa

BANDUNGSATU.COM – Rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah harus disikapi dengan hati-hati. Semua perangkat sarana prasarana penunjang di sekolah termasuk kesiapan guru dan murid harus benar-benar disiapkan guna menghindari penyebaran COVID-19.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rian Firmansyah menyambut baik rencana PTM di sekolah mengingat sudah setahun lebih siswa belajar secara daring di rumah. Perasaan jenuh dan materi pembelajaran yang tidak bisa tersampaikan dengan baik, pastinya terjadi ketika belajar online.

“Pembelajaran tatap muka terbatas dengan disiplin prokes adalah pilihan paling tepat di tengah kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Tapi semua tetap harus hati-hati, waspada, antisipatif, dan tidak euforia berlebihan,” kata anggota DPR RI dari Dapil Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung ini, Rabu (8/9/2021).

Semua elemen terkait dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, tim Satgas COVID-19, Dinas Pendidikan, tenaga pengajar, hingga orang tua, harus sama-sama saling menjaga. Mulai dari anak berangkat, belajar di sekolah, hingga pulang harus tetap menjalankan prokes. Sehingga PTM tidak jadi bumerang di kemudian hari akibat perilaku yang tidak disiplin.

“Melalui sinergi dan konsistensi yang berpijak pada SKB empat menteri serta melihat kondisi faktual di daerah dengan program vaksinasi yang masif, kita mampu menjaga tren perbaikan penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah selama ini. Sehingga kasus terus turun dan PTM bisa digelar,” imbuhnya.

Terpisah Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), KBB, Dian Darmawan meminta pemerintah daerah benar-benar mengkaji kesiapan sekolah terkait dengan dimulainya PTM. Jangan sampai akibat sarana prasarana pendukung di sekolah yang belum siap, membuat PTM tidak berjalan sesuai harapan guru dan orang tua siswa.

Pemerintah juga mesti memerintahkan kepada guru mata pelajaran di level sekolah untuk memilih materi yang akan diberikan saat PTM. Sebab siswa akan masuk bergantian sehingga sebaiknya materi pelajaran saat PTM adalah pelajaran yang sulit dan butuh bimbingan guru secara langsung.

“Hasil kajian KPAI pusat secara sampling, dari 46 sekolah di beberapa kabupaten/kota yang dipantau, hanya 13% yang siap PTM, sementara 87% belum. Itu harus jadi catatan dan perhatian pemerintah, agar PTM tidak jadi pemicu munculnya klaster COVID-19 baru di lingkungan sekolah,” tandasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.