BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Perolehan suara Caleg DPR RI untuk Dapil 2 Kabupaten Bandung dan Bandung Barat didominasi oleh caleg yang berlatar artis atau orang terkenal.
Dari data sementara perolehan suara Calon Legislatif di situ KPU.co.id yang masuk pada pukul 14.00,26 Kamis (15/02) baru 390 TPS dari 16.122 TPS di Dapil 2. Jumlah tersebut artinya baru 2,42 persen suara yang masuk.
Perolehan suara para selebriti dan tokoh yang cukup signifikan di Dapil 2 adalah, Mantan Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan, Komedian Denny cagur dan penyanyi pop progresif Lita Zen.
Hengki Kurniawan tercatat memperoleh 1.485 suara, Denny Cagur 1.460 suara dan Lita Zen memperoleh 1.420 suara.
Hengki Kuriawan tentu reputasinya sudah dikenal. Politisi PDIP ini adalah mantan Bupati Bandung Barat yang sampai saat ini bermukim di Padalarang. Program-program yang digagas Hengki disampaikan secara terbuka pada konstituennya pada saat kampanye.
Bahkan Hengki mengatakan bahwa warga bisa menagih program yang ia sampaikan saat kampanye bila tidak direalisasikan.
Program yang ditujukan pada milenial, Gen Z dan para ibu banyak diusung dan mendapat sambutan warga selama masa kampanye.
Sementara itu Denny Cagur yang juga berasal dari PDIP, sangat dikenal warga Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Komedian yang pandai mengundang gelak tawa penontonnya ini tak segan-segan blusukan ke kampung-kampung untuk menawarkan programnya.
Tidak cukup hanya menawarkan program kerja, Denny pun tak tanggung-tanggung menjadi sponsor turnamen sepakbola di Cipongkor, KBB.
Sedangkang Lita Zen, meski sudah lama tidak menelurkan album, namun lagu-lagunya sangat dikenal dan ada Sejumlah lagu yang menjadi hits, dengan demikian masyarakat masih mengingat penyanyi asa Bandung ini.
Politisi PDIP pemilik nama asli R.A. Suryani Yanti Lalita Zen memang concern pada pengembang seni dan budaya. Tentu Lita memiliki beragam konsep yang bisa mendorong terciptanya seni budaya Indonesia yang lebih baik dan berkembang.
Dengan latar belakang duta Indonesia dalam bidang musik, termasuk penampilan di North Jazz Festival di Den Haag, Belanda, dan Thailand Jazz Festival pada tahun 1997, tentu bisa menjadi batu loncatan untuk membuat regulasi yang berpihakan pada pengembang seni dan Budaya.(*)
