BANDUNGSATU.COM – Kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar yang mendadak membuat sejumlah pengelola SPBU kerepotan. Apalagi informasi kenaikan itu pun dilakukan siang hari dimana aktivitas pengisian BBM ke masyarakat intensitasnya sedang tinggi.
“Biasanya kenaikan harga diumumkan tengah malam, kalau sekarang pas siang. Jadi kami cukup kerepotan, karena informasi kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan Solar mendadak,” kata Pengawas SPBU 34.40513 di Jalan Raya Caringin, Padalarang, KBB, Dwi, Minggu (4/9/2022).
Menurutnya, salah satu yang harus dilakukan pihaknya adalah mengubah daftar harga baru di mesin dispenser SPBU. Meskipun nominal harga baru itu terintegrasi, namun tetap saja membutuhkan waktu untuk mengubahnya sehingga pelayanan pengisian harus terhenti beberapa menit.
Terkait dengan antrean kendaraan yang mengisi BBM jelang penerapan harga baru, Dwi menyebutkan tidak terjadi lonjakan signifikan. Pihaknya pun tidak sampai kehabisan BBM karena stok masih aman, untuk jenis Pertalite stok yang tersedia setiap hari antara 16.000 sampai 24.000 liter.
“Tadi antrean kendaraan kondusif, gak ada peningkatan signifikan dan berjalan normal seperti hari-hari biasa,” tuturnya.
Sementara itu banyak warga KBB yang mengaku terkejut dengan kenaikan tiba-tiba harga BBM bersubsidi ini. Bahkan sebagian lagi ada yang mengaku tidak tahu jika harga BBM jenis Pertalite dan Solar sudah naik, sehingga tidak sempat mengisi penuh tangki bahan bakar kendaraannya sebelum ada penyesuaian harga.
Seperti yang dikatakan salah seorang warga Padalarang, Sahrul (32) yang saat itu mengantre di SPBU yang berada di Kota Baru Parahyangan, Padalarang. Awalnya ketika masih mengantre sekitar pukul 14.20 WIB harga Pertalite masih Rp7.650/liter. Dirinya pun berharap masih bisa merasakan BBM harga lama. Namun ketika antrean sudah tinggal satu kendaraan, harganya sudah Rp10.000/liter.
“Pas ngantre memang cukup panjang, waktu udah mau ngisi petugasnya ngasih kabar harganya udah Rp10.000/liter. Tadi memang udah jam 14.30 WIB,” ucapnya. (*)
Editor : Rizki Nurhakim
